14 Desember 2016

6 Cara Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemilihan alternatif, baik itu berupa manusia, benda atau  tindakan untuk memperbaiki keadaan sesuai dengan kebutuhan. Tindakan yang diputuskan juga bisa digunakan untuk mencegah terjadinya keadaan yang tidak diinginkan, ataupun memperkecil resiko kerugian yang harus ditanggung atas peristiwa yang sedang yang akan, sedang berlangsung ataupun agar tidak terulang atas peristiwa yang lalu.


6 Cara Pengambilan Keputusan

Oleh : Maria Nunik Andina L


Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemilihan alternatif, baik itu berupa manusia, benda atau  tindakan untuk memperbaiki keadaan sesuai dengan kebutuhan. Tindakan yang diputuskan juga bisa digunakan untuk mencegah terjadinya keadaan yang tidak diinginkan, ataupun memperkecil resiko kerugian yang harus ditanggung atas peristiwa yang sedang yang akan, sedang berlangsung ataupun agar tidak terulang atas peristiwa yang lalu.

Fremont E.Kast dan James R.Rosenwieg, dua konsultan dari Amerika, menulis bahwa setidaknya ada enam (enam) cara yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, yaitu :

  1. Penggunaan kekuatan supra natural, cara ini ditempuh oleh orang yang menggantungkan diri pada kekuatan supra natural, yaitu kekuatan yang ada di luar diri manusia, misal"tempat-tempat keramat", dan diikuti dengan penyerahan diri dan berharap yang terjadi adalah seperti yang diharapkan. Hal inipun masih berlaku di era modern seperti sekarang, seperti penetapan hari pernikahan dan lain lain peristiwa dengan memilh hari baik, tanggal baik dan bulan baik.
  2. Penggunaan kekuatan naluri, keputusan yang dilakukan dengan mengandalkan kekuatan naluri. Yaitu dengan mengandalkan kata hati hati atau nalurinya saja.
  3. Penggunaan Pengetahuan Awam, yaitu pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman hidup, yang diamati, dipelajari dan dicatat dengan baik sehingga ia dapat memetik pelajaran yang berharga dari pengalaman tersebut.
  4. Penggunaan kekuasaan atau otoritas, yaitu pengambilan keputusan dengan mengandalkan kekuasaan atau otoritas yang dimiliki oleh pengambil keputusan dengan mengandalkan kekuasaan atau otoritas yang dimiliki oleh pengambil keputusan. Pengambilan keputusan ini dapat membuat keputusan menjadi sangat cepat kalau yang mengambil keputusan adalah orang yang senang dengan ketegasan. Namun demikian hasilnya dapat  merugikan diri sendiri, orang lain maupun organisasi.
  5. Penggunaan metode Ilmiah, Cara ini mengharuskan semua keputusan diambil setelah melalui penelitian yang seksama dan pengujian yang sangat cermat. Dengan keputusan ini diharapkan akan mencapai sasaran dengan tepat dan tidak mempunyai dampak buruk yang berlebihan. Dengan serangkaian percobaan dan pengukuran agar dampak buruk dicoba dihilangkan atau ditekan menjadi sekecil mungkin. Dengan memperhatikan prosedurnya, dapat di perkirakan bahwa metode ilmiah akan membutuhkan waktu cukup lama sebelum menghasilkan suatu produk atau hasil yang diinginkan.
  6. Penggunaan metode Rasional, yaitu metode yang sistematis dan logis untuk mengurai dan menata data dan informasi yang ada ataupun mencari data yang masih harus dicari sehingga keputusan yang akan diambil nanti akan menjadi semakin baik. Metode ini tidak seteliti dan secermat metode ilmiah, namun juga tidak selentur pengambilan keputusan yang menggunakan keputusan  yang menggunakan pengetahuan awam. Metode rasional lebih mungkin dipelajari dalam waktu yang relatif pendek dan hasilnya lebih pasti dari pada menggunakan kekuatan supra natural, kekuatan naluri dan kekuasaan maupun pengetahuan awam.


                                            ----000----

0 komentar:

Posting Komentar