30 Juni 2016

Main sensorimotor bagi anak usia dini

Main sensorimotor adalah kegiatan dimana anak-anak bermain dengan menggunakan seluruh panca indra mereka.  Bila seluruh indera bekerja secara maksimal maka anak akan mampu menyerap seluruh informasi yang berguna untuk mengoptimalkan potensi dirinya. Jadi intinya  main sensorimotor adalah menangkap rangsangan melalui penginderaan dan menghasilkan gerakan sebagai reaksinya



MAIN SENSORIMOTOR BAGI ANAK USIA DINI
Disusun oleh : Maria Nunik Andina L


Main sensorimotor adalah kegiatan dimana anak-anak bermain dengan menggunakan seluruh panca indra mereka.  Bila seluruh indera bekerja secara maksimal maka anak akan mampu menyerap seluruh informasi yang berguna untuk mengoptimalkan potensi dirinya. Jadi intinya  main sensorimotor adalah menangkap rangsangan melalui penginderaan dan menghasilkan gerakan sebagai reaksinya

TUJUAN MAIN SENSORIMOTORIK
Bertujuan untuk memberikan rangsangan secara terus menerus melalui kegiatan bermain yang melibatkan pancar indera agar potensi anak berkembang secara optimal.

PENGALAMAN  MAIN SENSORIMOTOR
Pengalaman main sensorimotor dapat terpenuhi bila:
a. Anak diberi kesempatan untuk berhubungan dengan bermacam-macam bahan dan alat permainan, baik        didalam maupun diluar ruangan
b. Anak diberi kesempatan bergerak bebas, bermain dihalaman atau dilantai atau ditempat yang aman dan         nyaman
c. Memberi kesempatan pada anak untuk berhubungan dengan banyak tekstur (Permukaan halus-kasar,           licin-kesat dl.).  

MANFAAT MAIN SENSORIMOTOR
Beberapa manfaat main sensorimotor adalah sebagai berikut:
1. Panca indera anak dirangsang untuk mendapat  informasi.
2. Kemampuan anak untuk melakukan gerakan yang lebih terarah dan bermakna semakin berkembang.
3. Mempertebal sambungan antar neuron (pusat syaraf) melalui penglihatan, bunyi, perasaan, bau dan               pengecapan akan memperlancar hubungan antar neuron.

TAHAPAN SENSORIMOTOR
1. Sensorimotor 1:
 Anak mengulang beberapa gerakan saat bermain utuk menikmati hasil yang ditimbulkan dari gerakan         tersebut. Saat bermain anak tidak menggunakan alat main, hanya menggunakan anggota tubuh.
Contoh:
 a. Memercikan air dengan tangan.
 b. Menepuk pasir.
 c. Bertepuk atau melambaikan tangan.
2. Sensorimotor 2:
 Anak terlibat dalam pengulangan tindakan dengan menggunakan benda/alat. Tindakan yang sama diulang-      ulang untuk melihat, mendengar atau merasakan kembali.
Contoh:
 a. Anak memukul-mukul sesuatu dimeja berulang-ulang untuk menikmati suaranya
 b. Anak mencelupkan saringan ke bak air dan memperhatikan air mengalir kembali ke baknya
 c. Memukul-mukul sekop dalam air
 d. Menuangkan air dari wadah melalui tangan.
3. Sensorimotor 3:
Anak melakukan kegiatan berulang-ulang kegiatan yang merupakan sebab akibat sederhana yang memiliki     tujuan  tertentu.
Contoh:
a. Anak memiliki tujuan mengisi wadah menggunakan sekop dengan tujuan mengisi wadah tersebu
b. Menuangkan air kedalam teko dengan tujuan mengisi  penuh teko tersebut
c. Menyembunyikan dan menemukan benda  di dalam air/pasir
d. Menyusun berbalok-balok ke atas, kemudian merobohkannya kembali
4. Sensorimotor 4
Anak mengulang beberapa kali  usaha coba-coba dengan suatu tujuan melalui berbagai  cara.
Contoh:
a. Anak mengisi teko dengan air, kemudian menuangkannya kedalam wadah berbagai ukuran
b. Anak menggunakan sendok, sekop, dan tangan untuk menuang beras ke dalam botol

MACAM MAIN SENSORIMOTOR
1. Usia 13-15 bulan:
Bermain tetepon, peralatan main untuk di meja  makan dengan taplak mejanya, medorong kereta mainan, dan bermain ketangkasan sederhana.
2. Usia 16-18 bulan:
Alat-alat musik sederhana, manik-manik yang agak besar dengan warna-warna yang mencolok, bermain dengan air dan gelembung-gelembung, bermain dalam kardus-kardus besar
3. Usia 19-21 bulan:
Mainan kuda-kudaan, mainan yang bisa dilepas dan dipasang kembali, bola karet sedang, mainan untuk berkebun, pensil besar, mobil-mobilan, mainan air, puzzle maksimal 4 keping dengan tekstur tebal, buku-buku dengan gambar yang menarik,  cetakan bentuk, playdough atau paste terbuat dari tepung, bermain pasir,  bermain petak umpet
4. Usia 22-24 bulan:
Seperangkat mainan untuk  rumah-rumahan,  berkebun, pasar-pasaran, transportasi  seperti  kereta-keretaan dan bermacam mainan mobil yang fungsinya berbeda, playdough/lumpur yang dapat dibentuk-bentuk, seperangkat alat bangunan, telepon mainan, majalah bekas.
5. Usia 2-3 tahun:
Sepeda roda tiga kecil,  alat-alat musik, boneka-boneka dengan asesorisnya seperti botol susunya, baju, peralata untuk menggambar,  mainan ayunan,  buku-buku, lubang bola untuk mainan basket, kolam renang mainan.
6. Usia 4-6 tahun:
Bermain ketangkasan, bermain alat gunting dengan seperangkatnya,  menjiplak, memadukan,  menempel, disediakan peralatan untuk menulis, melukis dan menggambar, bermain pasir dan peralatannya, diberi kesempatan untuk bercerita dan bermain dalam kelompok.

MAINAN YANG SESUAI DENGAN UMUR ANAK
Anak membutuhkan mainan yang sesuai dengan  umurnya,  seperti  berikut ini:
1. Usia 1-3 bulan:
Mainan yang menimbulkan bunyi, mainan berwarna mencolok/kontras, buku bergambar berwarna kontras.
2. Usia 4-6 bulan:
Bola kain, mainan yang digantung dan dapat diraih, kerincingan,  gelang-gelang, buku dari karton.
3. Usia 7-9 bulan:
Mainan binatang dari kain, bola bermacam ukuran,  boneka-boneka, mainan jepitan, bermain kue-kue, balok-balok.
4. Usia 10-12 bulan:
Mainan balok, kotak kosong,  mainan yang bisa bergerak,  mainan yang bisa ditarik dan didorong, mainan peralatan dapur/mandi, majalah bekas, mobil-mobilan.
5. Usia 13-15 bulan:
Gendang, playdough, telepon mainan, bola, buku cerita, mainan balok, mainan yang dapat ditarik didorong,  boneka binatang.
6. Usia 16-18 bulan:
Balok mainan, telepon mainan, boneka kain,  pasir untuk mainan, mainan untuk meronce, mainan bongkar pasang,  kuda-kudaan,  kardus besar, main gelembung-gelembung.
7. Usia 19-21 bulan:
Buku cerita, playdough/lumpur, meronce, menjahit, bola, bunyi-bunyian pada kaki, boneka jari tangan, gelang menara, mozaik, balok bangunan, mainan bongkar pasang.
8. Usia 22-24 bulan:
Kartu angka, puzzle,  gambar orang, gambar binatang, gambar bunga,  ular tangga, mainan untuk berkebun, rumah-rumahan.
9. Usia 2-3 tahun:
Sepeda roga tiga kecil, boneka  panggung, mainan bongkar pasang,  boneka wayang,  boneka dengan assesoris,  mainan mencap,  alat musik,  mainan ayunan, buku-buku, keranjang bola basket.
10. Usia 3-4 tahun:
Jam dinding, kartu angka,  kantong huruf, kantong kata,  pancing huruf, keranjang bola basket.
11. Usia 4-6 tahun:
Bola untuk bermain ketangkasan,  mainan untuk menjiplak, kertas/daun untuk menempel, menggunting,     menggambar.

Dengan melalui main sensorimotor  anak-anak mendapat kesempatan untuk berhubungan dengan alat, orang maupun lingkungan sekitarnya, dan bermanfaat memberikan rangsangan untuk mendukung proses kerja otak dalam mendapatkan informasi saat bermain.  Ketepatan dalam penyediaan alat dan bahan yang sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak akan melejitkan seluruh potensi anak sehingga anak mampu mencapai perkembangan yang optimal.

Sumber:  Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini   “Seri Panduan PAUD”













0 komentar:

Posting Komentar