Karakter yang berkualitas perlu dibina sejak usia dini agar anak terbiasa berperilaku positif. Kegagalan penanaman kepribadian yang baik di usia dini akan membentuk pribadi bermasalah di masa dewasa anak.
2. Terlibat penuh dalam membangun karakter anak
3. Menjadi contoh yang baik atau teladan bagi anak
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian orang tua dalam memberikan contoh yang positif:
4. Menumbuhkan nilai-nilai keutamaan pada anak
UPAYA MEMBENTUK WATAK ATAU TABIAT ANAK
oleh : Maria Nunik Andina L
Karakter yang berkualitas perlu dibina sejak usia dini agar anak terbiasa berperilaku positif. Kegagalan penanaman kepribadian yang baik di usia dini akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasa anak tersebut.
Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan orang tua dalam upaya membentuk watak atau tabiat anak :
1. Menegakkan disiplin secara ajeg.- Anak harus diperkenalkan dengan batasan-batasan; anak harus tahu mana batas-batasnya, apa yang menjadi tanggung jawabnya dan apa yang bukan merupakan tanggung jawabnya
- Ajak anak untuk membuat batasan batasan tersebut, tidak hanya dibuat oleh orang tuanya. Pengenalan batasan merupakan dasar penegakan disiplin, sehingga anak mengetahui perilaku yang seharusnya dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
- orang tua harus memiliki dan menampilkan sikan dan perilaku yang ajeg. Bila satu saat melarang atau membolehkan tingkah laku tertentu, disaat lain ketika suatu perilaku terulang kembali, harus tetap pada sikap yang sama (tidak berubah).
- Hindari sikap keras keras karena akan melahirkan disiplin semu. Dimana anak patuh karena takut akan mendapat hukuman dari orang tuanya apabila ia melanggar disiplin.
- Jangan bersikap terlalu lemah karena disiplin akan sulit ditegakkan atau akhirnya akan menghasilkan sikap acuh tak acuh, cenderung mengembangkan sikap kurang bertanggung jawab, dan tidak menumbuhkan norma-norma tertentu pada anak sebagai suatuB pembentukkan karakter.
2. Terlibat penuh dalam membangun karakter anak
Orang tua yang terlibat sepenuhnya dalam menumbuhkan karakter anak akan lebih berhasil dalam membentuk karakter anak, dan mempraktikkan apa-apa yang akan ditanamkan kepada anak. Contoh jika orang tua menanamkan perilaku jujur, bertutur kata sopan, serta bertanggung jawab, namun dalam kenyataan jika kesehariannya berperilaku sebaliknya maka anak akan mengalami suatu kebingungan dan mungkin konflik. Inilah alasan bagi anak untuk tidak melakukan apa yang diinginkan orang tuanya.
3. Menjadi contoh yang baik atau teladan bagi anak
Anak cenderung menirukan perilaku orang tuanya dibandingkan hanya mendengar kata-katanya, sehingga orang tua harus berperilaku sesuai dengan nilai-nilai keutamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian orang tua dalam memberikan contoh yang positif:
- menyadari bahwa nilai-nilai merupakan dasar segala tingkah laku dan menjadikan diri sebagai teladan utama bagi anak.
- Menentukan nilai-nilai yang paling sesuai serta menunjukkan nilai-nilai mana yang harus diutamakan melalui kegiatan dan pengalaman sehari-hari.
- menunjukkan pribadi yang ramah, positif, dan terintegrasi
- Meyakini akan nilai-nilai yang paling sesuai untuk dimiliki
- Menciptkan pengalaman yang bernilai dan bermakna bersama anak, kemudian menanyakannya kepada anak tentang bagaimana sebaiknya harus mengambil pilihan atau keputusan.
4. Menumbuhkan nilai-nilai keutamaan pada anak
Selain menjadi contoh positif atau teladan bagi anak, maka untuk menumbuhkan nilai-nilai keutamaan pada anak, orang tua juga perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Jelaskan kepada anak yang sudah dapat berbicara, alasan penerapan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Ajak anak bertukar pikiran agar orang tua dapat mengetahui pendapatnya tentang seberapa jauh ia memahami nilai-nilai moral tersebut.
- Jelaskan kepada anak mengenai dampak perilaku positif maupun negatif yang dilakukannya. Contoh, ketika anak merapikan mainnnya, orang tua mengatakan "Nak, mainannya kalau dibereskan jadi rapi dan kamu akan lebih mudah untuk menemukan mainan yang ingin kamu mainkan". Begitu juga ketika anak melakukan kesalahan, misal ia memukul adiknya, orang tua dapat katakan"Adik jadi menangis kalau kamu pukul"
- Berikan penghargaan kepada anak, seperti pujian, pelukan, ciuman, ucapan terima kasih, dan lainnya, ketika anak berperilaku positif, sehingga anak terdorong untuk mengulangi perilaku positif tersebut.
- Bacakan dongeng atau cerita yang mengisahkan suatu perbuatan baik/positif. Gunakan bahasa sederhana yang sesuai dengan kemampuan anak agar anak dapat memahami dan menikmati isi cerita tersebut.
Sumber: Dirjen PAUDNI, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam “Seri Bacaan Orang tua "2011
0 komentar:
Posting Komentar