10 November 2016

"Dunia Anak adalah Bermain"

Dalam keadaan santai atau rileks dan senang tanpa disadari anak akan lebih mudah mempelajari banyak hal, semua yang dilihat dan didengar akan lebih mudah untuk diingat karena lebih berkesan, sehingga sebenarnya sangat banyak hal yang dipelajari oleh anak-anak saat mereka sedang bermain.


DUNIA ANAK  ADALAH  BERMAIN
Oleh Maria Nunik Andina L



Tahukah kita bahwa anak-anak diseluruh dunia melakukan suatu kegiatan yang disebut bermain? tidak peduli mereka berada di benua yang berbeda. Anak melakukan kebiasaan bermain sendirian maupun dengan teman dan orang dewasa.  Anak-anak dapat bermain menggunakan alat permainan yang memang sengaja dibuat untuk anak-anak dan sudah digunakan di seluruh dunia sejak lama seperti boneka, bola, mainan yang merupakan  tiruan dari alat-alat yang ada dalam kehidupan sehari-hari seperti alat memasak, pertukangan, mobil-mobilan dan sebagainya dan anakpun bisa main dengan benda yang mereka temukan, seperti kayu, batu, atau daun menjadi mainan yang mereka inginkan. Anak-anakpun bermain seperti yang dicontohkan orang dewasa atau anak-anak lain yang lebih tua, bermain dengan suara-suara yang mereka keluarkan atau percakapan yang mereka lakukan.

Pada dasarnya semua orang bermain, dari bayi hingga remaja sampai dewasa, hanya saja anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bermain. Hal ini didukung oleh Deklarasi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) pasal 7:3 yang berbunyi "Anak perlu mendapatkan kesempatan penuh untuk bermain dan berekreasi, sama seperti mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, masyarakat dan pemeritah harus berperan aktif mendukung pemenuhan hak tersebut.". Karena anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bermain, maka tidak salah kalau ada ahli yang mengatakan bahwa bermain adalah "pekerjaan" anak, melalui  bermain, anak akan tumbuh dan berkembang.

Sejak bayi, anak sudah bermain, karena bermain adalah kegiatan yang secara alamiah telah dimiliki oleh setiap anak; tidak seperti kegiatan berjalan, berbicara, menulis dan membaca, berhitung yang membutuhkan bantuan dari orang lain untuk mengajarkannya, maka untuk bisa bermain anak tidak memerlukaan orang lain untuk memulai mengajarinya bermain. 

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan bermain? bermain adalah suatu kegiatan yang serta merta  atau tanpa direncanakan terlebih dahulu, tidak mempunyai tujuan tertentu, dan lebih didorong oleh kebutuhan untuk memperoleh kesenangan. Sehingga bisa dikatakan bermain adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan anak melakukannya setiap hari dengan senang hati.

Dalam keadaan santai atau rileks dan senang tanpa disadari anak akan lebih mudah mempelajari banyak hal, semua yang dilihat dan didengar akan lebih mudah untuk diingat karena lebih berkesan, sehingga sebenarnya sangat banyak hal yang dipelajari oleh anak-anak saat mereka sedang bermain.

Tentunya kegiatan bermain anak saat bayi berbeda menurut kelompok usia :

  1. Ketika bayi, Ketika bayi kegiatan bermain lebih banyak menggunakan anggota tubuhnya sendiri kurang banyak menggunakan alat permainan, dan biasanya dilakukan sendirian atau dengan orang tuanya atau orang dewasa lain.
  2. Setelah usia 6 bulan, anak mulai senang menggunakan alat permainan yang diberikan oleh orang tua. Sampai usia 2 (dua) tahun  biasanya anak lebih banyak bermain di rumah dan lebih sering bermain sendiri atau bersama dengan keluarganya. 
  3. Sampai usia 2 tahun, anak lebih banyak bermain di rumah dan lebih kerap bermain sendiri atau bersama dengan orang tua 
  4. Memasuki usia prasekolah ( 3 - 6 Tahun), barulah anak lebih banyak bermain dengan teman sebayanya.


SEMOGA BERMANFAAT

Sumber: Dirjen PAUDNI, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam “Seri Bacaan Orang  Tua   "                      

0 komentar:

Posting Komentar