TEKNIK MENJADI PENDENGAR YANG BAIK
Pernahkah kita merasa begitu tidak dihargai, diacuhkan atau bahkan tidak dianggap sama sekali ketika sedang berbicara dihadapan orang lain. Perlakuan yang begitu menyakitkan lewat berbagai sikap dan ekspresi dari lawan bicara kita, ada yang lebih fokus ke hand phonenya, atau pandangannya kearah obyek lain tanpa melihat wajah kita sama sekali, bercanda dengan orang lain, bahkan mungkin memotong pembicaraan sebelum kita selesai mengatakan sesuatu, dan banyak lagi hal yang menyakitkan, yang membuat hilang mood, lebih jauh lagi bisa membuat mental kita down hilang percaya diri.
Namun pernahkah kita melakukan hal yang sama tanpa unsur kesengajaan? Sudahkah kita menjadi pendengar yang baik ketika orang lain sedang berbicara dengan kita? Ketika orang lain memerlukan perhatian kita? Nah marilah kita telaah bersama apa itu makna mendengarkan, hal yang kelihatan mudah namun jika tidak dilakukan dengan semestinya akan berakibat fatal bagi hubungan seseorang atau kelompok orang.
Mendengar adalah memusatkan perhatian, penglihatan dan pendengaran sehingga menangkap dan mengingat apa yang kita lihat. Dibutuhkan usaha dan kemauan yang pada akhirnya menghasilkan pemusatan jiwa.
TUJUAN MENJADI PENDENGAR YANG BAIK
Maksud dan tujua menjadi pendengar yang baik adalah sebagai berikut:
1. Menyenangkan lawan bicara kita/orang lain :
Jika seseorang sedang berbicara atau mengungkapkan sesuatu, maka kita memberikan reaksi seperti tersebut:
• Menatap wajahmu ketika sedang berbica
• Menganggukan kepala sebagai tanda kita memikirkan apa yang dirasakan orang lain.
2. Mengetahui dan mengerti pembicaraan orang lain:
Yang dimaksud disini adalah mendengarkan dengan baik dan mengerti serta memahami atas apa yang dimaksud oleh pembicara. Perhatikan orang yang sedang berbicara dan berikan umpan balik atau reaksi atas apa yang dibicarakan yang menandakan kita mengerti maksudnya.
3. Memberikan rasa puas pada orang lain:
Tanyakan apa yang dirasakan setelah ia bercerita atau mengungkapkan sesuatu, maka iapun akan merasa puas karena perasaannya atau isi hatinya telah dapat dikeluarkan dan telah ditanggapi.
4. Memberikan rasa aman kepada pembicara:
Tunjukan mimik atau ekspresi wajah yang sungguh-sungguh sehingga meyakinkan lawan bicara bahwa kita adalah seseorang yang bisa dipercaya.
5. Menunjukkan rasa saling percaya:
Yaitu dengan menunjukkan sikap terbuka, yaitu sikap bersahabat sehingga ia mempercayai kita begitupun sebaliknya.
6. Menghargai pembicaran:
Berikan respon yang sesuai dengan cerita yang bersangkutan, dengan demikian ia akan merasa dihargai dan dianggap sebagai manusia seutuhnya
TEKNIK MENJADI PENGENGAR YANG BAIK
Agar kita menjadi pendengar yang baik, kita perlu mengetahui cara-cara meningkatkan kemampuan mendengarkan dengan aktif dan baik.
Adapun cara-cara menjadi pendengar yang baik adalah sebagai berikut:
1. Kesiapan mendengarkan
2. Partisipasi dalam proses mendengarkan
3. Menekankan pemahaman bukan mengkritik
4. Mengendalikan emosi
5. Menangkap ide pokok pembicaraan
6. Tunjukan sikap terbuka/bersahabat
7. Kontak mata yang baik.
8. Usahakan posisi yang nyaman dengan lawan bicara
9. Berusahalah menciptakan suasana santai.
10. Gunakanlah pertanyaan yang terbuka, yaitu pertanyaan yang tidak memberikan jawaban tertentu seperti dikehendaki oleh penanya, sehingga mendorong pembicara untuk mengungkapkan dan menceritakan sesuatu dengan caranya sendiri
11. Gunakanlah teknik yang terarah, yaitu dengan ulasan-ulasan yang mengarahkan pembicara untuk mengungkapkan hal-hal yang dianggap penting, secara sistematis mencakup semua masalah yang relevan dan mendekati kebenaran.
Demikianlah semoga tulisan dapat memberikan manfaat, agar kita bisa bersikap dengan baik sebagai pendengar sebagai bagian yang tidak terelakan dalam kehidupan sosial sehari-hari, baik dirumah, dilingkungan teman, ditempat pekerjaan dan sebagainya. Karena pada dasarnya untuk menjadi pendengar yang baik dibutuhkan ketrampilan tertentu, namun secara umum menjadi pendengar yang baik adalah menunjukkan rasa empati, cepat tanggap, mampu menginterpretasikan informasi.
Sumber: Kariyoso (Pengantar Komunikasi Bagi Siswa Perawat)
0 komentar:
Posting Komentar