Kesetiaan, kebersamaan dan perjuangan dalam suka dan duka mampu melewati gelombang kehidupan sungguh menjadi sesuatu yang berharga untuk mempertahankan janji kesetiaan dalam kerasnya kehidupan.
Sementara diluar sana banyak terjadi cinta yang dipertanyakan ketulusannya ditengah keharmonisan yang semu dan bergelimpang materi.
"YOU RAISE ME UP” DARI SANG PENGAMEN
dalam refleksi diri
Siang itu cuaca cukup cerah, aku tenggelam dalam kesibukan pekerjaan dikantor begitupun dengan rekan kerjaku masing-masing sibuk dengan aktifitas mereka. Sayup-sayup terdengar suara alat musik yang mengumandangkan lagu “you raise me up” aku pikir itu suara musik dikantorku, tapi..ah ada sesuatu yang lain, semakin lama semakin nyaring..aku bergegas keluar ruangan mencari arah suara tersebut, sebagian rekan kerjaku tertawa melihat keseriusanku mencari sumber suara dari alat musik tersebut . kulihat sudut demi sudut dikantorku..aku memang sangat menyukai lagu ini.
Disamping kantorku berdiri seorang ibu berpenampilan sederhana sedang meniup harmonika mengumandangkan lagu “you raise me up” dan sebagian rekan kerjaku sedang merubung didekatnya. My God...aku berbisik dihati seakan tidak percaya, bergegas kudekati ibu tersebut, beliau menganggukkan kepala kearahku dan semakin aku memperhatikannya semakin bersemangat ia meniup alat musik tersebut. Kemudian beliau berhenti sejenak seakan tahu keseriusan dan ketertarikanku.
“Itu lagu you raise me up kan?” tambahku.
“bukan..bukan..itu lagu my friend namanya” sanggah sang ibu bersemangat
“saya juga bisa lagu san francisco, gloria in exelcis deo....” tanpa sempat ku menjawab beliau langsung meniup harmonika sederhana itu mengumandangkan lagu-lagu tersebut.
Dengan penasaran aku tanya “ ibu..sudah lama bekerja demikian?”“saya hanya mengikuti papi saja, dari pada kelamaan menunggu papi bekerja saya ngamen dilokasi dimana dia bekerja” jelasnya sambil tertawa
“papi...? maksud ibu..siapa?” tanyaku heran
“ya papi...suami saya” jelasnya dengan bangga
“Ooo..apa pekerjaannya ibu?”
“itu..ambil rongsok..keliling” sahut sang ibu ringan.
Ternyata mereka berdua selalu berkeliling bersama setiap hari, kata beberapa orang yang pernah melihatnya, serta suatu ketika kemudian dari jauh pernah terlihat mereka berjalan diterik matahari berdua, sang papih membawa sepeda bututnya penuh rongsok, dan sang mami berjalan disisinya menenteng dan sesekali memainkan harmonikanya.
Sejak kejadian itu sang ibu jika sedang mendampingi sang papi didaerah sekitar kantorku selalu mampir dan menanyakan aku, jika sudah ketemu tanpa diminta langsung meniup harmonikanya mengumandangkan lagu-lagu tersebut. Sampai akhirnya aku tidak pernah bertemu karena aku telah dipindah tugaskan ke daerah lain.
Refleksi diri
Peristiwa yang terjadi dan sosok sang ibu semakin menyadarkanku akan dua sisi kehidupan yang dapat berjalan seiring dan melengkapi yaitu :
kerasnya kehidupan yang dijalani sang Ibu dalam mencari nafkah sangatlah berat, tapi ia mampu melembutkannya melalui alat musik sederhananya setiap kali memainkan lagu dengan penuh semangat seakan untuk mengobati rasa lelahnya.
Sementara banyak orang yang bekerja duduk ditempat ber AC, fasilitas kendaraan, jabatan atau mereka yang baru memulai belajar bekerja sudah selalu mengeluh atas beban pekerjaannya
Kesetiaan, kebersamaan dan perjuangan dalam suka dan duka mampu melewati gelombang kehidupan sungguh menjadi sesuatu yang berharga untuk mempertahankan janji kesetiaan dalam kerasnya kehidupan.
Sementara diluar sana banyak terjadi cinta yang dipertanyakan ketulusannya ditengah keharmonisan yang semu dan bergelimpang materi.
Semoga ‘you raise me up” dari sang pengamen ini, mampu menginspirasi kita agar lebih menghargai atas apa yang kita miliki dan jalani, selebihnya selalu bersyukur ditengah cobaan dan berkah yang diterima daari Tuhan.
Seperti penggalan lagu ini:When I am down and, oh my soul so weary;
When troubles come and my heart burdened be,
Then, I am still and wait here in the silence,
Until you come and sit awhile with me.
You raise me up, so I can stand on mountains;
You raise me up, to walk on stormy seas;
I am strong, when I am on your shoulders;
You raise me up… To more than I can be.
----semoga-----
0 komentar:
Posting Komentar